Infeksi saluran kemih secara umum dapat dibedakan atas
1. infeksi saluran kemih bawah dan
2. infeksi saluran kemih atas.
pada infeksi saluran kemih bagian bawah
kemungkinan dapat terjadi sistitis
yang merupakan suatu peradangan pada kandung kemih ataupun epididimitis (pada epididimis), prostatitis (pada prostat) ataupun uretritis (pada uretra), dimana epididimitis dan prostatitis hanya
dijumpai pada pria karena wanita tidak mempunyai prostat dan epididimis, selain
itu juga dapat ditemui suatu sindrom ureter akut, dimana gejala sistitis
seperti nyeri berkemih, dan demam mengigil, tetapi hasil kultur bakteri urin
negatif. Infeksi saluran kemih atas mungkin dapat kita jumpai pielonefritis yaitu suatu peradangan
pada jaringan parenkin ginjal yang dapat disebabkan oleh suatu infeksi,
obstruksi saluran kemih ataupun refluks vesikouretra. pielonefritis dapat
dibedakan atas akut dan kronik.
Berdasarkan prevalensinya, infeksi saluran
kemih lebih banyak dijumpai pada wanita akibat:
1. pendeknya saluran uretra pada wanita bila dibandingkan dengan laki-laki
2. lithiasis
3. obstruksi saluran kemih
4. penyakit ginjal polikistik
5. nekrosis papilar
6. diabetes melitus pasca transplantasi ginjal
7. nefropati analgesik
8. penyakit sicle cell
9. senggama
10. kehamilan
11. pengguna KB dengan tablet progesteron
12. kateterisasi.
Untuk menelaah lebih lanjut pasien ini,
dilakukan pemeriksaan darah rutin dan urinalisa. Hasil pemeriksaan darah rutin
dijumpai peningkatan leukosit sekitar 15000 /ul. Dari hasil urinalisa didapati
leukosit 10-30/LPB, eritrosit <3 bilirubin="" dilakukan.="" kristal="" kultur="" lpb="" protein="" reduksi="" span="" tidak="" urin="" urobilin="">3>
Dari hasil pemeriksaan lab diatas, dapat kita
lihat adanya peningkatan leukosit sekitar 15000/ul, dan dari urinalisa didapati
peningkatan leukosit sekitar 10-30/LPB, hal ini memberi kita dasar akan adanya
infeksi pada saluran kemih. Sedangkan pada batu saluran empedu umumnya akan
didapati eritrosit dalam urin, sedangkan lab menunjukkan eritrsosit <3 bakteri="" berdasarkan="" coli="" dam="" dan="" dapat="" dijumpai="" dilakukan="" disebabkan="" e.="" epidemiologinya="" infeksi="" itu="" jarang="" karena="" kateter.="" kemih="" kultur="" memakai="" membutuhkan="" oleh="" pada="" pasien="" proteus="" pseudomonas="" rumit="" saluran="" selain="" sp="" span="" stapilokokus="" teknik="" tetapi="" tidak="" umumnya="" waktu="" yang="">3>
Berdasarkan temuan diatas, maka pada pasien ini
kemungkinan terjadi suatu infeksi saluran kemih dengan diferensial diagnosis
sindroma ureter akut. Pada sindroma ureter akut, gejala klinik yang dijumpai
sama persis dengan sistitis, yang membedakannya adalah kultur urin pada
sindroma ureter akut adalah (-), tetapi pada kasus ini tidak dilakukan kultur
urin.
Pada pasien ini dapat diberikan ampisilin 3 mg
atau trimetropin 200 mg selama 2 hari. Dari penelitian diketahui 80% pasien
yang diterapi dengan antibiotik ini mengalami perbaikan.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis
infeksi yang sangat sering terjadi. ISK dapat terjadi di saluran ginjal
(ureter), kandung kemih (bladder), atau saluran kencing bagian luar (uretra).
Bakteri utama penyebab ISK adalah bakteri
Escherichia coli (E. coli) yang banyak terdapat pada tinja manusia dan biasa
hidup di kolon. Wanita lebih rentan terkena ISK karena uretra wanita lebih
pendek daripada uretra pria sehingga bakteri ini lebih mudah menjangkaunya.
Infeksi juga dapat dipicu oleh batu di saluran kencing yang menahan koloni
kuman. Sebaliknya, ISK kronis juga dapat menimbulkan batu.
Mikroorganisme lain yang bernama Klamidia dan Mikoplasma juga dapat
menyebabkan ISK pada laki-laki maupun perempuan, tetapi cenderung hanya di
uretra dan sistem reproduksi. Berbeda dengan E coli, kedua bakteri itu dapat
ditularkan secara seksual sehingga penanganannya harus bersamaan pada suami dan
istri.
Gejala ISK
·
Sakit pada
saat atau setelah kencing
·
Anyang-anyangan
(ingin kencing, tetapi tidak ada atau sedikit air seni yang keluar)
·
Warna air
seni kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila ada darah
·
Nyeri pada
pinggang
·
Demam atau
menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal (diiringi rasa
nyeri di sisi bawah belakang rusuk, mual atau muntah)
Pengobatan
Pengobatan ISK biasanya dilakukan dokter dengan pemberian antibiotik.
Secara tradisional, orang sering memakai air daun sirih karena diyakini
memiliki daya antiseptik. Namun demikian, pengobatan tradisional seperti itu
tidak boleh terlalu diandalkan. Bila Anda merasakan gejala di atas, segeralah
memeriksakan diri ke dokter.
Pencegahan
1.
Perbanyak
minum air
2.
Berceboklah
dengan cara dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke
vagina atau uretra.
3.
Bersihkan
alat vital Anda sebelum berhubungan
4.
Buang air
kecil setelah berhubungan seksual untuk membersihkan bakteri dari saluran
kencing
5.
Jangan
menahan kencing bila Anda ingin buang air kecil
6.
Mandi
dengan gayung/shower, tidak dengan bath tub
0 komentar:
Posting Komentar