Lambung adalah cairan yang terdapat di dalam lambung
Yaitu : - Air
- Asam
lambung
- Enzim
pencernaan : Pepsin,
Renin, dan Lipase
-
Garam-garam mineral : - Sodium
Chlorida (NaCl)
- Potassium Chlorida (KCl)
- Phospate
- Mucin
Macam-macam getah lambung :
Asam chloridan (HCl)
Bersifat baktericid ringan yang dihasilkan sel parietal
Asam chlorida juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin.
Pepsin
Fungsi : untuk memecah protein menjadi protease
Di dalam pankreas (sebagai proteolitik) :
Pepsin tripsin &
chemotripsin asam amino
Pepsin dihasilkan di sel gablet yangn disebut chief cell
Lipase
Fungsi : memecah lemak menjadi asam lemak dan gliseral
Mucin
Fungsi :
untuk melindungi lambung
untuk melindikan makanan
Dihasilkan oleh neck cell yang terdapat di dalam fundus FIE
(Faktor Intrinsik Eritropolitik).
Merupakan mukroprotein yang ber fx untuk membantu penyerapan
vit B12 dalam usus.
Makanan yang masuk ke dalam lambung akan dipecah oleh enzim
pepsin menjadi pepton protein, pepton dan protease akan diurai oleh enzim
proteolitik menjadi asam amino.
Proses pembentukan
getah lambung melewati 3 fose :
1. Fase Ghepalli
Ø Melihat
Ø Mencium makanan à kortek cerebri à nerves
vasus sel yang terdapat
Ø Merasakan dalam lambung à menghasilkan HCl,
pepsin, mucin, FIE
Ø Memikirkan
2. Fase
Intestinal
Makanan yang sampai di duodenum à selaput lendir duodenum à
aktivase humoral à merangsang sekresi lambung
3. Fase Gastrin
Ø Merangsang sekresi
HCl dan pepsin
Ø Merangsang sekreasi
FIE
Ø Merangsang sekresi
enzym pencernaan
Gastrin à suatu zat yg dihasikan oleh kelenjar gastrin oleh
karena adanya pengaruh hormon gastrin.
Fungsi Lambung:
1. Sebagai
bactericid ringan
2. Sebagai
pencernaan makanan
3. Sebagai daya
reabsorbsi dari makanan yang rendah
4. Mengekskresikan
mucin, gastrin dan FIE
v Lambung dalam
keadaan tenang hanya sedikit asam lambung yang dihasilkan, sekresi bertambah
karena ada rangsangan neural dan hormonal.
v Rangsangan itu
tidak perlu berupa santapan sekreasi terjadi karena faktor psikis (melihat/mencium
bau makanan).
v Rangsangan dari
nervus vapus akan memacu sel paretal dan set atrium untuk memproduksi gastrin.
Isi gastrin akan bertambah karena dinding lambung tertekan
oleh makanan dan karena adanya produk perombakan protein (memberi suasana alkali)
produksi asam lambung yang selanjutnya berasal dari duodenum, yaitu bila
selaput lendir duodenum isi lambung akan mengeluarkan aktivator humoral yang
akan memacu sekresi lambung, akan tetapi ada pula penghambatan.
v Proses Linipan
balik (Feed back) à bila pH getah lambung rendah (1,5) akan menghambat proses
asing.
Kegunaan pemeriksaan getah lambung :
1. Untuk
mengetahui motilitas lambung : kemampuan lambung untuk meneruskan isinya ke
duodenum.
2. Untuk
mengetahui sekresi lambung.
3. Untuk mencari adanya unsur-unsur abnormal
4. Untuk medical
forensik, misal: pada kasus keracunan (untuk obat otopsi / biopsi)
5. Untuk
pemeriksaan sitologi à px untuk mengetahui adanya sel tumor.
Cara memperoleh getah lambung :
1. Sandage
lambung
2. Endogkopi
3. Ultrasonografi
Metode Konvensional / sederhana
Keuntungan
: Bahaya radiasi tidak terlalu besar
Kerugian :
Penderita merasakan sakit
v Pengambilan getah
lambung dengan alat sonde disebut sondage
Ada 3 macam : Sonde
Wangestane : 45, 55, 65, 75, cm
Sonde Levine : 50,
60, 70, 80, cm
Sonde Rile :
49, 65, 81 cm
v Cara Pengambilan :
Penderita sebelumnya puasa semalam (10 jam)
Penderita disuruh duduk, pasang serbet pada lehernya dan
penampung pada tangannya.
Penderita harus tenang, bernafas dengan mulut, kepala agak
menunduk dan lidah agak dijulurkan.
Masukkan ujung sonde ke dalam sampai hampir menyentuh
dinding belakang farink
Bila garis gigi seri telah bertepatan antara garis-garis sonde,
itu menandakan bahwa ujung sonde itu sudah berada dalam lumen lambung. Untuk
orang gugup sering tidak bisa menelan sonde, maka ia boleh ditolong dengan
mengabutkan tenggorokannya dengan cocain 1% atau boleh juga dalam hal ini sonde
dimasukkan dalam esofagus melalui dinding lambung. Cocain 1% berfungsi untuk mematikan rasa / anestesi.
Isi lambung dapat dihisap dengan balon / spuit yang dipasang
pada ujung luar sonde.
v Kontra indikasi :
RELATIF
- Wanita
hamil
- Orang sakit
berat
ABSOLUT
- Kanker
lambung
-
Decompensasio cardis (gagal jantung)
- Aneurisma
aorta (penyimpangan pembuluh darah)
- Varises
esofagus
- Orang yang
menghisap zat asam basa kuat
v Pemeriksaan getah
lambung meliputi :
A. Pemeriksaan
Motilitas
- Fungsinya
adalah untuk mengetahui kemampuan getah lambung meneruskan isinya ke duodenum
- Motilitas
turun jika :
a. Volume getah
lambung meningkat
b. Sisa makanan
(+)
B. Pemeriksaan
Makroskopis
1. Volume
Normal : 25 – 75
ml
Abnormal : - < 25 ml à Hiposekresi / Hipoaddity
- > 75 ml à
Hiperseksi / Hiperaddity
- > 100 ml à
terjadi pada keadaan patologis misal:
a. Sindrome
zellinger ellision (vol meningkat)
b. Gastritis kronis
c.
Obstruksi pholorus (motilitas
menurun)
2. Warna
Normal : abu-abu
mutiara
Abnormal:
a. Hijau
disebabkan oleh biliverdin
regurgitasi duodenum ke dalam
b. Kuning
disebabkan oleh bilirubin
lambung/naiknya isi duodenum ke
lambung.
c. Merah
disebabkan oleh darah karena :
- trauma pada
pengambilan
- pendarahan
lambung
d. Coklat
disebabkan oleh Hb yang terdenaturasi (hematin)
3. Bau
Normal : agak
asam
Abnormal:
a. Asam keras à
adanya statis yang disertai peragian
b. Busuk à
nekrosis lambung
c. Faeces à
statis dalam usus dan fistel antara usus
dan lambung
4. Lendir
Normal : (-)
Abnormal : (+) mungkin berasal dari mulut /saluran
pencernaan
Ciri lendir dari nafas :
a. Tidak homogen
b. Terapung di
atas permukaaan air
c. Terdapat
gelembung udara
d. Tampak
garis-garis halus
e. Pada mikros
sel ephel meningkat
Cara mengetahui dengan menuang cairan dari gelas kimia lain.
Pengaruh lendir :
§ Lendir dalam getah lambung akan mengikat sebagian asam
basa sehingga hasil akan rendah palsu dan pada asam total tidak berubah.
5. Sisa Makanan
Normal : (-)
karena sisa makanan telah dilanjutkan ke duodenum
Abrnormal : (+) karena :
à Motilitas lambung berkurang
à
Adanya sumbatan pada pylorus
5. Pus
Normal : (-)
Abrnormal : (+) à a.
Berasal dari saluran makanan
b. berasal dari saluran pernafasan dan adanya sputum yang
tertelan
Adanya pus dapat dibuktikan dengan px mikroskopis sehingga
didapatkan lekosit meningkat.
6. Potongan
Jaringan
Normal : (-)
Abnormal : (+) Menunjukkan adanya proses tumor
C. Pemeriksaan
Mikroskopis
Sample terbaik : Keadaan puasa, bila tidak puasa sisa
makanan akan mempengaruhi hasil pemeriksaan, supaya sample betul-betul murni
dari lambung tidak dipengaruhi sisa makanan.
Metode :
1. NATIF
- Setetes
getah lambung diletakkan di atas obyek glass kemudian hapus dengan deck glass.
- Periksa di
bawah mikroskop obyektif 10 x dan 40 x
- Unsur yang
mungkin terlihat :
·
Erytrosit Sel
Epitel
·
Lekosit Sisa makanan
- Jika : ~
Vol ume meningkat
~ Sisa makanan (+ +)
- Gunzburg (-),(-)
Keliling (+), (-)
- Batang gram (+)
2. PENGECATAN
a. Lemak : Sudan III
b. Amylum : Lugol
c. Leptospira : Lofler
d. Gram dan
ZN : Untuk mencari kuman
- Kuman
pengecatan gram
Sarcina : - Bentuk
coccus susunan seperti kubus
- Gram (+)
- Menyebabkan
statis tanpa anchordidria
- Boas aplar
: - Bentuk batang berkelok-kelok
- Gram (+)
- Pemeriksaan Kehling (+) à
Karena menghilangkan asam laktat
- Menyebabkan stasis dengan
anchlorhidria
v
Anchilorhidria à Suatu keadaan dimana pH > 3,5 dan tak akan turun
> 1 satuan setelah dilakukan perangsangan secara maximal.
v
Pochlorhidria à Suatu keadaan
dimana pH > 3,5 dan akan turun > 1 satuan setelah dilakukan perangsangan
secara maximal.
v Acydity à
Suatu keadaan dimana pH > 6 dan akan turun > 1 satuan setelah
perangsangan secara maximal.
- Kuman
pengecatan 2N
M. TBC à Dengan
NaCl 0,9%.
Untuk mendapatkan hasil yang berarti, bahan dihomogenkan,
dipusing, dibuang cairan atasnya dan lakukan pada sediment, pemeriksaan makros,
culture, percobaan binatang.
Maksud dihomogenkan adalah untuk mendapatkan kuman TGC
v Papanicolour :
untuk mencari adanya sel-sel kuman
v
Peroxidase : untuk membedakan lekosit dari jenis granulocyte dan monosit
peroxidase (+), sedang limfosit (-).
D. Pemeriksaan Kimia
1. KEASAMAN GETAH LAMBUNG
a. Pemeriksaan
HCl bebas
- Tujuan : ~ Untuk
mengetahui apakah lambung mersekresikan HCl / tidak
~ Untuk mengetahui apakah HCl yang disekresi lambung dalam
batas
normal/tidak.
- Syarat : a. Tidak ada lendir
b. pH (4 karena HCl bebas dapat terdeteksi pada pH 2,5)
- Bahan
pemeriksaan: *Dari sordage lambung
* Muntahan penderita
- Metode :
1) Indikator
Toeffer (spesifik)
Tujuan: Untuk mengetahui ada / tidaknya HCL dalam getah
lambung
Prinsip: Asam total dalam getah lambung akan beraksi dengan
toeffer membentuk warna merah.
Cara kerja :
1. Masukkan 1 ml getah lambung ke dalam tabung
serologi
2. Tambahkan 1
tetes indikator toeffer, campur
3. Amati hasil :
jika (+) terjadi warna merah
jika (-)
terjadi warna kuning
Harga normal: (+) terjadi warna merah
Komposisi Indikator Toeffer
à Paradimethyl amino azobenzena : 0,6 gr
à Alkohol 95 %
ad :100
ml
2) Indikator
Gunzburg
Tujuan: Untuk mengetahui ada / tidaknya HCl bebas dalam
getah lambung
Prinsip: HCl bebas dalam getah lambung akan bereaksi dengan
indikator gunzburg memberi warna merah.
Cara kerja :
1. Masukkan 5-10
tetes indikator gunzburg dalam cawan penguap
2. Panaskan cawan
penguap tersebut diatas air mendidih sampai kering dan menimbulkan bercak berwarna
kuning
3. Tambahkan
beberapa tetes getah lambung yang diperiksa ke atas bercak yang telah mengering
4. Adanya perubahan
warna yang menjadi merah jambu berarti (+)
Komposisi indikator Gunzburg
àPhloroglucinol
: 2 gr
àVanillin : 1 gr
àAlkohol 96%
: 330 ml
Tujuan pemanasan :
1. Menghindari
pengarangan sehingga mudah diamati
2. Agar reagen tidak
mudah menguap (alkohol)
- Indikator toeffer
tidak bersifat spesifik karena pada reaksi toeffer bukan hanya HCl saja tetapi asam total juga bereaksi :
- Asam total à
HCl bebas + asam organik
Misal : laktat, carbonat, acetat, butirat, fosfat dan
protein
b. Pemeriksaan Getah
Lambung Bertingkat
- Tujuan : Untuk
mengetahui jumlah HCl yang disekresikan oleh lambung dalam jumlah normal.
- Zat perangsang
yang digunakan:
1) Alkohol 7%
· Cara pemberian :
melalui mulut/peroral sebanyak 520 ml tiap 30’
· Kelemanhan :
kurang efektif, merupakan zat perangsang yang lemah
2) Histamin
· Cara pemberian :
Dengan suntikan secara subcutan sebanyak 0,04 mg per kg berat badan.
· Kelemahan :
Merupakan zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi (dapat menimbulkan reaksi
shock anaphilastic).
3) Pentazole
hidrochloride/histalog à paling baik
· Cara pemberian :
Suntikan subcutan sebanyak 0,5 mg/kg BB
4) Pentagastrin à
paling baik
· Cara pemberian :
Suntikan ultramuscular sebanyak 0,5 mg/kg BB
- Cara kerja :
1. Pasien
dilakukan sondage lambung dengan posisi nuchter, kemudian dimasukkan 50 ml alkohol
7% ke dalam lambung pasien lewat sonde/dapat juga disuntikan dengan perangsang
lain.
2. Tiap 10’ dan
15’ isi lambung dihisap dan tiap porsi disimpan sendiri.
3. Percobaan
dihentikan 1 ½ - 2 jam setelah rangsangan.
4. Ambli 5 ml
dari tiap porsi dan lakukan titrasi dengan :
a. 1 – 2 tetes
indikator toeffer.
b. Titrasi dengan
NaOH oleh N sampai terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning.
5. Baca berapa ml
NaOH 0,1 N yang terpakai untuk menunjukkan HCl bebas.
6. Tambahkan 2 tetes indikator PP 1%.
7. Titrasi lagi
dengan NaOH 0,1 N sampai warna kuning berubah menjadi merah jambu.
8. Baca berapa ml
NaOH 0,1N yang terpakai. Jumlah itu
menunjukkan jumlah asam total à ml NaOH x 100
vol GL
- Pemeriksaan getah
lambung bertingkat dikatakan anchlorhidria sejati bila setelah 1 jam dilakukan
rangsangan tidak didapatkan HCl
- Cara menyatakan
hasil :
1 satuan / pH/meq HCl per liter yang artinya banyaknya ml
NaOH 0,1 N yang digunakan untuk menetralkan 100 ml getah lambung
Misal : Getah lambung yang digunakan 5 ml (HCl = 1 ml, Asam
total = 2,4 ml), maka harus dikalikan 20 supaya menjadi 100 ml
- 1 x 20 = 20
ml
- 2,4 x 20 =
48 ml
Jika menggunakan NaOH 0,5 N, maka :
- 1 x 5 = 5 x 20 = 100 ml
- 2,4 x 5 = 1
x 20 = 240 ml
(Jika NaOH < 0,1 N,maka dibagi, jika > 0,1 N maka
dikali)
· Contoh soal
:
Dalam pemeriksaan getah lambung bertingkat dibutuhkan 1,5 ml
lart NaOH 0,01N untuk terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning,
kemudian thrasi dilanjutkan lagi dengan menggunakan indikator PP. Ternyata
dibutuhkan 5 ml inrt NaOH 0,01 N terjadi perubahan warna dari kuning menjadi
merah jambu. Hitung kadar HCl bebas dan asam total dalam lambung tersebut, getah
lambung 2 ml.
Jawab : HCl bebas
= 1,5 ml
Asam
total = 5 ml
Getah lambung = 2 ml
HCl bebas = 5 ml, NaOH = 0,01 N à
1,5 : 10 = 0,15 ml NaOH
Asam total = 5 ml, NaOH = 0,01 N à
5 : 10 = 0,5 ml NaOH
Hasil : 0,15 x 50 = 7,5 satuan HCl bebas
0,5 x 50 =
25 satuan Asam total
Harga normal : HCl bebas = 25 – 50 satuan
Asam total = 50 – 75 satuan
c. Pemeriksaan
Tubulus Gastric Aralisis
- Tujuan : untuk
mengetahui : ratio BAO dan MAO
- Cara kerja :
Kepada penderita diberi 1 tablet yang mengandung resin yang
terikat dengan zat warna azure A. Oleh karena pengaruh asam lambung sebagian
dari azure A akan dilepas dari resin. Banyaknya azure A akan dilepas sesuai
dengan banyaknya asam lambung. Azure A akan diserap oleh usus dan dikeluarkan
dari tubuh melalui ginjal Banyaknya Azure A yang dalam urine menjadi ukuran
untuk mereduksi asam lambung.
- Keuntungan :
Penderita tidak merasa sakit
- Kelemahan :
Pemeriksaan tidak berarti bila :
· Penyakit hati (zat
warna dihasilkan tidak dapat diekskresi)
· Retensio urine
(karena pengeluaran urine terhambat)
· Penyerapan usus
yang tidak baik (zar warna yang dihasilkan tidak baik)
BAO (Basal Acid Output) à jumlah meq sekresi HCl maximal
sebelum dilakukan perangsangan.
MAO (maximal add output) à jumlah meq sekreasi maximal
selama 1 jam setelah dilakukan perangsangan.
2. PEMERIKSAAN
PEPSIN
Indikator :
Anchlorhidria
Prinsip : Adanya pepsin dalam getah lambung akan menguraikan
substrat putih telur dalam waktu 24 jam suhu 370C.
Cara kerja :
1) Buatlah
substrat putih telur dengan cara :
- Rebuslah sebutir
telur kemudian kupas dan buang kuningnya
- Putih telur beku
dipotong membentuk lempeng dengan ukuran p = 5 mm , l = 1 m
2) 7 – 8 getah
lambung ditambah HCl 0,1 N sebanyak 7-8 ml, kemudian dicampur dan dibagi dalam
3 tabung dalam volume yang sama banyak (A, B, C).
3. Tabung A à
ditambah pepsin + 2 lempeng telur (sebagai kontrol (1))
Tabung B à dipanaskan + 2 lempeng telur (sebagai kontrol
(-))
Tabung C à tambah 2 lempeng telur + toluena (sebagai
katalisator) Fungsi memanasan pada
tabung B adalah untuk menghilangkan enzim-enzim
4. Incubasi pada
suhu 370 C selama 24 jam
5. Bandingkan
besarnya lempeng telur pada 3 tabung dalam keadaan normal :
Tabung A: lempeng telur hilang
Tabung B: lempeng telur tidak hilang
Tabung C : lempeng telur hilang
3.PEMERIKSAAN ASAM LAKTAT
Indikasi : dengan HCl Hipochlorhidra bebas < 20 satuan
Tujuan :
untuk membedakan hasil (+) yang disebabkan HCl / asam yang lain
Ø Keadaan yang menimbulkan asam laktat :
a. Fungsi sekresi lambung menurun
b.Fungsi motorik lambung menurun
c.Adanya kuman Bacillus boar opler
4.Pemeriksaan Kehling
Tujuan :
Prinsip : Reaksi antara FeCl3 : 10% dengan asam laktat
membentuk ferrylaktat yang berwarna kuning
Cara kerja :
1. Masukkan 20 ml
aquadest dalam tabung reaksi
2. Tambahkan 5-10
tetes larutan FeCl 3 10% kemudian campur dan bagi menjadi 2:
3. Tabung I :
sebagai test + 1 ml getah lambung yang telah disaring
tabung II : sebagai kontrol + 1 ml aquadest
4. Bandingkan
jika pada tabung test lebih kuning dari tabung kontrol maka hasil test (+)
dengan latar belakang putih
Harga normal : (-) tidak terjadi warna kuning melebihi
kontrol
Ø Fungsi penyaringan
: Agar tidak mengganggu perubahan warna
0 komentar:
Posting Komentar