Jurnal Ilmiah Spektofotometri
NENENG AYU SU’UDIYAH
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo
Jalan Raya Rame Pilang No.4,
Wonoayu, Sidoarjo.
Diterima 13 Januari 2015, Disetujui
13 Januari 2015
Abstrak: Spektrofotometri merupakan
salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan
komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan
pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan
dalam spektrofometri disebut spektrofotometer.
Spektrofotometer adalah alat untuk
mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu pada suatu objek kaca/kuarsa (kuvet). Sebagian cahaya tsb akan
diserap, dan sisanya akan dilewatkan. Prinsip kerja spektrofotometer ini
merupakan gabungan prinsip dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer
sebagai penghasil sumber cahaya, dan fotometer sebagai pengukur intensitas
cahaya yang diserap. Pada spektrometer terdapat alat pengurai seperti prisma
yang dapat menyeleksi panjang gelombang dari sinar putih, dan pada fotometer
terdapat filter. Spektrofotometer dilengkapi dengan sumber cahaya (gel.
elektromagnetik) baik UV maupun Visible. Spektrofotometer mampu membaca dan
mengukur kepekatan warna dari sampel tertentu dengan panjang gelombang
tertentu.
Kata kunci :
spektrofotometri, spektrofotometer, Prinsip kerja spektrofotometer.
I.
PENDAHULUAN
Spektrofotometri dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi suatu zat
di dalam larutan berdasarkan absorbansi terhadap warna dari larutan pada
panjang gelombang tertentu. Metode spektrofotometri memerlukan larutan standar
yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan standarnya terdiri dari beberapa tingkat konsentrasi mulai yang
rendah sampai konsentrasi tinggi (Khopkar,2003).
Spektrum cahaya tampak dan warna-warna komplementer :
Panjang Gelombang (nm)
|
Warna
|
Warna Komplementer
|
400-435
|
Violet
|
Kuning-hijau
|
435-480
|
Biru
|
Kuning
|
480-490
|
Hijau-biru
|
Oranye
|
490-500
|
Biru-hijau
|
Merah
|
500-560
|
Hijau
|
Ungu
|
560-580
|
Kuning-hijau
|
Violet
|
580-595
|
Kuning
|
Biru
|
595-610
|
Oranye
|
Hijau-biru
|
610-750
|
Merah
|
Biru-hijau
|
Spektrofotometri merupakan
metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet. Cahaya
terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang dengan panjang
berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya
dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi
seluruh spektrum nampak 400-760 mm. Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari
tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi (Ali,2005).
Keuntungan utama pemilihan metode
spektrofotometri ini adalah bahwa metode ini memberikan metode sangat sederhana
untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil. Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya
oleh suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang
radiasi, demikian pula pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang
gelombang tertentu. Analisis
spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah
ultraviolet spektrum itu. Dari spektrum ini, dipilih panjang-panjang gelombang
tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm (Sastrohamidjojo,1999).
Adapun
jenis-jenis spektrofotometri, yaitu :
1. Spektrofotometri Infra
Merah
Spektrofotometri Infra Red atau
Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan
radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 – 1.000
µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1.
2. Spektrofotometri Raman
Interaksi Radiasi Elektro Magnetik
(REM) .Apabila media transparan tersebut mengandung hanya partikel dengan
ukuran dimensi atom (permukaan 0,01 A2) maka akan terjadi percikan
radiasi dengan intensitas yang sangat lemah. Radiasi hamburan tersebut dikenal
dengan hamburan Rayleigh.
3. Spektrofotometri
Fluorescensi dan Fosforescensi
Suatu zat yang berinteraksi dengan
radiasi, setelah mengabsorpsi radiasi tersebut, bisa mengemisikan radiasi
dengan panjang gelombang yang umumnya lebih besar daripada panjang gelombang
radiasi yang diserap. Fenomena tersebut disebut fotoluminensi yang
mencakup dua jenis yaitu fluoresensi dan fosforesensi.
Fluoresensi terjadi dalam selang waktu lebih pedek daripada fosforesensi.
4. Spektrofotometri
Resonansi Magnetik Inti
Metode baru sebagai anggota baru
teknik soektroskopi yang diberi nama “Nuclear Magnetic Resonance (NMR)”.
Para ilmuwan di Indonesia mempopulerkan metode ini dengan nama spektrofotometer
Resonansi Magnet Inti (RMI). Spektrofotometri RMI sangat penting artinya dalam
analisis kualitatif, khususnya dalam penentuan struktur molekul zat organik.
0 komentar:
Posting Komentar